Engkau yang Bertinta
(rumah tinta pati)
oleh : Muhammad Nur Faqih Ghozali
Andai kata dapat bertintakan raksa
Kertas kan menari seirama nada keabadian
Dia yang bertinta, menyepuhkan keagungan dalam diamnya
Dia yang bertinta, menghela ribuan asa dalam sujudnya
Dia yang bertinta, mengeja asma dalam husnanya
Ku ingin mengeras dalam alunanya
Merengkuh keagungan akasara
Megah gemita dalam rahmatnya
Rela matiku
Luluh padanya
Engkau yang bertinta, jelas megah adanya
Engkau yang bertinta, halus getarkan sukma
Engkau yang bertinta, akukan daku padanya…..
Selama raga kau berada badan
Jiwa kau rasakan fitrohnya
Berjiwa tinta
Beraga pena
Engkau yang bertinta…..
Kamis, 30 Mei 2013
Selasa, 28 Mei 2013
Puisi-Aku Ingin Mengirim Senja
Aku
Ingin Mengirim Senja
Oleh
: Muhammad Mubarok*
Setetes air
mata.
Sehembus nafas.
Senja tertinggal.
Sehembus nafas.
Senja tertinggal.
Senja
terpenggal.
Di pinggir kali Jeratun.
Di pinggir kali Jeratun.
Siapa menjemput
Senja?
Sebuah sampan
mengejar Senja.
Yang tak lagi
berhenti.
Sampan menyimpan rindu.
Mendayu-dayu.
Sampan menyimpan rindu.
Mendayu-dayu.
Sewarna
jingga.
Warna langit
yang kita punya.
Dimasa lalu.
Lalu dimana
rindu kau simpan?
Ku selalu
menantinya.
Saat senja
berhias mendung.
Senja, telah
kulukiskan.
Getaran nyawa yang berwarna jingga.
Disaat putaran roda menjelang tiba.
Getaran nyawa yang berwarna jingga.
Disaat putaran roda menjelang tiba.
Aku ingin
segera.
Mengirim senja
ke Surga.
Sebelum jiwa
lain menantinya.
Menawan Dibalik Senja
Kubiarkan diriku terus berjelaga.
Hingga renta ragaku kian terasa.
Mencoba menyibak tirai itu.
Hingga renta ragaku kian terasa.
Mencoba menyibak tirai itu.
Sesayu apa Senja menutup mata?
Hingga lelah jiwaku makin mendera.
Hingga bosan lisanku makin bersua.
Mencoba mencari jawab.
Dari apa yang tak mampu kujawab.
Mencoba mencari celah.
Dari ruang yang tertutup rapat.
Mencoba memungut tawa.
Dari hujan tangis yang baru reda.
Hingga mampu kurasa.
Bahwa kali ini.
Bahwa kali ini.
Senja teramat menawan di dada.
Saat langit sayup penuh keteduhan.
Sewaktu gerimis hati perlahan dapat terabaikan.
Saat langit sayup penuh keteduhan.
Sewaktu gerimis hati perlahan dapat terabaikan.
Menjelang Senja Tiba
Mampukah?
Jika senja
telah tiba.
Yang kulakukan adalah mengingat_Mu.
Yang dulu menggantung harap tentang makna cinta untukku.
Yang kulakukan adalah mengingat_Mu.
Yang dulu menggantung harap tentang makna cinta untukku.
Kaulah senja
itu.
Yang hadir kala cinta dibatas waktu.
Pesonamu menawan dalam kemilau menakjubkan.
Yang hadir kala cinta dibatas waktu.
Pesonamu menawan dalam kemilau menakjubkan.
Dan aku renta
dalam penantianmu.
Kaulah senja
itu.
Begitu hangat memeluk desiran jiwamu.
Tapi kau begitu angkuh meninggalkan bayangmu.
Kau bercinta dengan rembulan.
Begitu hangat memeluk desiran jiwamu.
Tapi kau begitu angkuh meninggalkan bayangmu.
Kau bercinta dengan rembulan.
Kau
tergelincir dalam rengkuhan dewa yang memperdayamu.
Kau tinggalkan bayangmu yang telah tertanam dalam benakku.
Kau tinggalkan bayangmu yang telah tertanam dalam benakku.
Kau tak lagi
menepi dalam samudra jiwaku.
Kini senja
telah tiba.
Dalam usia penantianku.
Kemilau senjamu tetap begitu bermakna.
Tapi kau telah menghapus cintaku.
Kala waktu berganti malam.
Dalam usia penantianku.
Kemilau senjamu tetap begitu bermakna.
Tapi kau telah menghapus cintaku.
Kala waktu berganti malam.
Dari
Senja Untukku
Senja?
Kesucianmu seperti surga.
Aura terindah kian kau pancarkan.
Menawan.
Mensucikan ladang jiwaku.
Laksana putihnya rembulan.
Yang datang setiap malam.
Kekhawatiranku menjelma.
Saat datang hujan.
Tak menyuburkan keindahanmu.
Yang pernah terangkai begitu menyatu.
Yang pernah terangkai begitu menyatu.
Ku tak tahu kenapa.
Kini cahayamu serak dan membangkai.
Karena puing-puing keangkuhanmu.
Karena puing-puing keangkuhanmu.
Benarkah kau melupankanku?
Bumi Mina Tani, Mei 2013
* Adalah Mantan Ketua FLP Pati,
Mantan Pimred SKM TERMA STAI
Pati.
Kini sebagai Ketua PC.
IPNU Kabupaten Pati dan
Menejer El Madani
Training Center Pati.
Pendiri Buletin TASBIH
Jum’at Pati.
dimuat di Koran Jateng Pos
dimuat di Koran Jateng Pos
Rabu, 15 Mei 2013
Profil Rumah Tinta
Rumah Tinta adalah sebuah wadah media di
Kota Pati yang berpusat pada belajar membaca, menulis, berkarya fiksi maupun
non-fiksi, jurnalitsik, sastra, bagi anak-anak, pelajar, mahasiswa, bahkan umum.
Rumah Tinta ini dirintis pada tanggal 16 Mei 2013.
Untuk mendukung kegiatan Rumah Tinta,
selain dari shodaqoh anggota, donatur perorangan, juga lembaga atau perusahaan.
Sedangkan bentuk tujuannya untuk melahirkan generasi penulis baru
yang bermental kuat dan memiliki jiwa kekeluargaan bagi siapapun. Salah satu
program lainnya dalam waktu dekat yaitu menelurkan karya Antologi Cerpen yang
berjudul “AKU DAN BATIKKU”.
Disinilah saatnya siap belajar meraih cita-cita, berani memetik
mimpi sempurna, dan berikhlas dalam menjalani pengabdian pada-Nya.
DEWAN REDAKSI: Puji Pistols, Moh. Syamsul Arfin, S.Pd.I, Ali Romdhoni, MA.
PEMIMPIN UMUM: Muhammad Mubarok
PEMIMPIN REDAKSI: Lukman Arifin
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Nur Cholis
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Nur Cholis
REDAKTUR PELAKSANA: Diana Azzanti
REDAKTUR: Muhammad Pendi, Widyanita
Anggar Vitria, Muhammad Husnin, Ahmad Faqih Ghozali, Eva Dwi Prasetyo, Muhammad Ma'shum, Mamik Dwi Susanti.
SEKRETARIS REDAKSI: Nilam Sari, Ali Mahfudz.
KOORDINATOR ANGGOTA : Agus Sukamto
3. ALAMAT REDAKSI
3. ALAMAT REDAKSI
Redaksi menerima tulisan berupa essay (6000 karakter), cerita
pendek (5000 – 7000 karakter), dan puisi (Minimal 5 puisi), Gambar Ilustrasi (
pendidikan menulis ). Setiap tulisan yang dimuat mendapatkan reward. Kirim ke
e-mail rumahtintapati@gmail.com. Sekretariat : Jl. Dr. SusantoNo.4 Pati HP : 081228444408. Weblog
: rumahtintapati.blogspot.com, Fb : Rumah Tinta. Jangan lupa sertakan biodata lengkap
dan foto diri. Go, menulis!!
“Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya.”
Langganan:
Postingan (Atom)